Penumpulan Islam, Asma’ul Husna jadi Judul Kartun “99″ Yang Akan Ditayangkan Di British TV


Sebuah serial komik superhero dengan nama tokoh sifat Allah menurut laporan sedang dalam proses pembuatan menjadi kartun animasi di yang akan ditayangkan statsiun British TV tahun ini.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam situs The Christian Institute pada 20 Agustus lalu, kartun tersebut, yang nama-nama tokohnya diambil dari 99 sifat Allah (asma’ul husna), sebelumnya diluncurkan pada 2006 sebagai komik.

Sekarang, versi animasi dari kartun tersebut sedang diproduksi oleh Endemol, perusahaan Belanda yang sukses karena memproduksi reality show, Big Brother.

Pencipta komik dengan judul “99″ itu adalah Dr Naif al-Mutawa, seorang mantan psikolog asal Kuwait. Al-Mutawa mengklaim bahwa ia ingin menyampaikan pesan bahwa Islam sangat jauh dari penggambaran militansi Islam yang ditandai dengan penyerangan 11 September beberapa tahun lalu.

Dalam surat yang ia kirimkan pada anaknya, al-Mutawa menulis: “Khalid, kamu lahir di New York, sesaat setelah insiden 11 September. Saya telah memutuskan sepertinya perlu untuk menemukan upaya untuk mengembalikan Islam pada yang ‘tempat dan pemahaman yang semestinya’, namun saya bingung bagaimana caranya.”

“Jawabannya sepertinya ada di depan mata. Mudah sekali, perkalian antara 9 dengan 11, 99.”

“Akhirnya, saya gerakkan pena untuk membuat sesuatu yang bisa diterima, baik di Timur maupun di Barat.”

“Saya akan membalikkan sumber yang tadinya dipandang penuh kebencian dan kekerasan itu menjadi pesan yang sarat dengan toleransi dan kedamaian.”

Tokoh dalam komik tersebut salah satunya bernama Jabbar, seorang laki-laki Arab yang figurnya mirip dengan Hulk (memiliki kekuatan seperti tokoh Hulk). Selain Jabbar, tokoh lainnya antara lain Batina yang memiliki kemampuan menghilang. Ada pula tokoh bernama Noora dan Wassi. Namun, tokoh “99″ tidak genap berjumlah 99, karena menurut al-Mutawa, ia dilarang untuk menggambarkan keseluruhan sifat yang hanya dimiliki oleh Allah tersebut.

“Saya katakan pada penulis animasinya bahwa keberhasilannya hanya berarti ketika anak-anak Yahudi berpikir bahwa tokoh-tokoh yang mereka tonton itu adalah Yahudi, dan anak-anak Kristiani berpikir bahwa kartun itu adalah kartun Kristiani, dan anak-anak muslim berpikir bahwa yang mereka tonton itu Muslim, dan anak-anak Hindu berpikir bahwa tokoh-tokoh itu dari kalangan Hindu,” lanjut al-Mutawa dalam suratnya.

Komik yang meliberalkan dan menyempitkan Islam serta berisi sentimen anti-jihad melalui istilah ‘toleransi’ dan ‘perdamaian’ ini diilustrasikan oleh penulis dan artis yang juga terlibat dalam produksi serial superhero lainnya seperti X-Men, Spider-Man, Superman, dan Power Rangers.

Tahun 2008, Forbes menjadikan “99″ sebagai salah satu dari 20 produk hiburan terbaru yang berhasil menyita perhatian dunia. (althaf/tci/arrahmah.com)

Tinggalkan komentar